Sengkaling Food Festival ( SFF ) merupakan ikon wisata baru di Malang, yang dibangun di kawasan Taman Rekreasi Sengkaling ( TRS ). Konsep penggabungan Wisata Kuliner dengan Taman Rekreasi, didukung pengaturan Site Plan , Desain Gedung , Penataan Outlet dan Lighting System yang mumpuni sehingga memberi kesan sensasional yang tak akan terlupakan.
SFF menempati areal seluas 3 hektar di depan TRS, lokasi yang sangat strategis terletak di jalan raya antara Malang - Batu , dekat dengan beberapa Perguruan Tinggi terkenal antara lain ; Universitas Muhammadiyah Malang , Universitas Islam Malang , Universitas Brawijaya dan UIN Maulana Malik Ibrahim. Didukung dengan areal parkir SFF yang sangat luas , dengan sistem pengelolaan parkir yang baik , mampu menampung ratusan kendaraan , sehingga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung SFF.
Sebagai pusat kuliner terbesar di Jawa Timur , SFF menyediakan ratusan tenant yang menyajikan beragam menu berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan , mulai keluarga , pelajar dan mahasiswa , pelajar dan para wisatawan. Selain kuliner , SFF juga menyediakan tenant yang menjual makanan / minuman khas Malang yang dapat dijadikan oleh - oleh , serta terdapat butik yang menjual pakaian bermerek dan berkualitas . SFF sangat tepat sebagai tempat hang out , meeting point, kongkow dan kumpul dengan keluarga , teman maupun kolega.
SFF buka setiap hari mulai pukul 16.00 s/d 23.00 WIB , kecuali hari Sabtu dan Minggu SFF buka mulai pukul 12.00 s/d 23.00 WIB. Soft Opening SFF telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2014 , animo masyarakat / pengunjung dengan dibukanya SFF sangat bagus diluar perkiraan dari Pengelola , meskipun masih dalam masa Soft Opening. Grand Opening SFF direncanakan dalam bulan Agustus - September 2014 dan akan dimeriahkan oleh Artis Terkenal dari Ibukota.
Tujuan TRS menyelenggaran SFF antara lain adalah untuk mengubah imagemasyarakat luas bahwa TRS / Taman Rekreasi Sengkaling sedang dan akan selalu berubah seiring dengan perkembangan pariwisata di Malang. TRS akan bertransformasi berubah menjadi taman rekreasi yang moderen , yang akan kembali menjadi tempat tujuan utama para wisatawan Malang dan Jawa Timur. Grand Designdan Masterplan TRS yang baru sudah selesai dibuat , hasil karya arsitek ternama . Tahap awal dari Masterplan ini yaitu SFF, sudah mulai direalisasikan sebagai wujud komitmen TRS menjawab kebutuhan masyarakat / wisatawan dan tantangan jaman.
Motto Kami ; " Silahkan berekreasi di Malang atau Batu, makan malamnya tetap harus di Sengkaling Food Festival "
|
All From Me
Rabu, 02 September 2015
Tentang Sengkaling Food Festival
Perkembangan Teknologi
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :
KONSEP DAN PERKEMBANGANNYA
Pendahuluan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah
semua yang teknologi berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan (akuisisi),
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi
(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6). Tercakup dalam definisi
tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan
infrastruktur komputer maupun (tele)komunikasi. Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Technology),
atau yang di kalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai Infocom, muncul setelah berpadunya
teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan
teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad
ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh
melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Bahkan sampai awal abad ke-21 ini,
dipercaya bahwa bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat
titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Pada tingkat global,
perkembangan TIK telah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia.
Intrusi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh
sehingga tidak ada satupun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak
memanfaatkan perangkat TIK.
Membicarakan pengaruh TIK pada berbagai bidang lain tentu
memerlukan waktu diskusi yang sangat panjang. Dalam makalah ini, kaitan TIK
dengan proses pembelajaran disoroti lebih dibanding dengan kaitannya dengan
bidang lain. Tanpa mengecilkan pengaruh TIK di bidang lain, bidang pembelajaran
mendapatkan manfaat lebih dalam kaitannya dengan kemampuan TIK mengolah dan
menyebarkan informasi.
Perkembangan TIK
Bila dilacak ke belakang, terdapat beberapa tonggak
perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap eksistensi
TIK saat ini. Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada
tahun 1875. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan
komunikasi dengan kabel yang melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian
diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif
pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20,
tepatnya antara tahun 1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel
melalui siaran radio AM yang pertama (Lallana, 2003:5). Komunikasi suara tanpa
kabel segera berkembang pesat, dan kemudian bahkan diikuti pula oleh transmisi
audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.
Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti
oleh tahapan miniaturisai komponen elektronik melalui penemuan transistor pada
tahun 1947, dan rangkaian terpadu (integrated
electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang
merupakan soko guru TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang
dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur
(eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya
miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa
maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui
penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor.
Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus
berevolusi sampai saat ini.
Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat
saat mulai diimplementasi-kannya teknologi digital menggantikan teknologi
analog yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.
Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat
komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital.
Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon
seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi inilah kandungan isi (content) berupa multimedia, mendapatkan tempat yang tepat untuk
berkembang. Konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia inilah yang menjadi
ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila
revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia maka
revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia
terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang
mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk maksud yang kurang
lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication+informatics
(telekomunikasi+informatika) meskipun sebelumnya kata itu
bermakna science of data transmission.
Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi
membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia,
termasuk bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi
proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan,
sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk
melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat, juga dapat
difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon
berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory,
e-education, e-library dan sebagainya. Awalan e- bermakna electronics
yang secara implisit dimaknai berdasar
teknologi elektronika digital.
Kebijakan Nasional bidang TIK
Menyadari pentingnya TIK sebagai bidang yang berperan besar
dalam pembangunan nasional, Kementerian Negara Riset dan Teknologi memberikan
arahan sektor-sektor yang diprioritaskan untuk dikembangkan melalui kegiatan
riset, antara lain: infrastruktur informasi, perangkat lunak, kandungan
informasi (information content),
pengembangan SDM dan kelembagaan, pengembangan regulasi dan standarisasi
(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 5).
Infrastruktur Informasi
Infrastruktur informasi terdiri atas beberapa aspek yang
seluruhnya harus dibangun secara paralel dan saling menunjang. Aspek pertama
adalah jaringan fisikyang berfungsi sebagai jalan raya informasi baik pada
tingkat jaringan tulang-punggung maupun tingkat akses pelanggan. Jaringan
tulang punggung harus mampu menghubungkan seluruh daerah Indonesia sampai
wilayah pemerintahan terkecil. Pada tingkat akses pelanggan harus memungkinkan
tersedianya akses yang murah dan memadai bagi masyarakat luas.
Aspek kedua menekankan pada kemanfaatan sebesar-besarnya
pengelolaan sumber informasi bagi seluruh komponen masyarakat. Kondisi ini
dapat dicapai melalui diwujudkannya interoperabilitas sumber daya informasi
yang tersebar luas sehingga dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif oleh
seluruh pemangku kepentingan.
Aspek terakhir adalah pengembangan perangkat keras, baik di
sisi jaringan maupun di sisi terminal. Pengembangan ini harus dirancang
berdasarkan kebutuhan dan kondisi jaringan yang ada di Indonesia, dengan
mengadopsi sistem terbuka dan menanamkan tingkat kecerdasan tertentu untuk
memudahkan integrasi sistem dan pengembangannya di masa depan.
Perangkat Lunak
Pengembangan perangkat lunak diarahkan pada realisasi sistem
aplikasi yang mampu menunjang proses transaksi ekonomi yang cepat dan aman,
serta pengambilan keputusan yang benar dan cepat. Harga yang terjangkau dan
daya saing pada tingkat internasional merupakan salah satu kriteria yang
dipersyaratkan, khususnya mendukung kebijakan substitusi impor.
Perangkat lunak sistem operasi dengan kehandalan tinggi dan
kebutuhan sumber daya memori maupun prosesor yang minimal serta fleksibel
terhadap perangkat keras maupun program aplikasi yang baru, merupakan prioritas
yang harus dikembangkan. Program aplikasi juga perlu dikembangkan, terutama
yang terkait dengan sektor perekonomian, industri, pendidikan, maupun
pemerintahan.
Dalam mempercepat pengembangan dan pendayagunaan perangkat
lunak, perlu pula ditinjau implementasi konsep open source. Penerapan konsep open
source ini diharapkan mampu menggalakkan industri perangkat lunak dengan
partisipasi seluruh lapisan masyarakat tanpa melakukan pelanggaran hak cipta.
Kandungan Informasi
Kegiatan pengembangan kandungan informasi (information content) bertujuan melakukan penataan, penyimpanan, dan
pengolahan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi proses
pembangunan, pengorganisasian,
pencarian, dan pendistribusian informasi.
Kegiatan riset dan pengembangan kandungan informasi diawali
dengan pemetaan berbagai potensi dan informasi nasional beserta pemodelan
proses information retrieval.
Dengan demikian implementasi information repository dan information sharing merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan
maksimal kandungan informasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan
potensi lokal, akumulasi kekayaan seni dan budaya Indonesia yang beraneka ragam dapat pula dieksploitasi
sebesar-besarnya untuk menghasilkan produk-produk seni budaya yang
berbasis multimedia.
Pengembangan SDM
Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan
upaya peningkatan kemandirian dan keunggulan, yang salah satunya adalah dengan
mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan untuk membentuk keahlian dan
keterampilan masyarakat dan peneliti dalam bidang teknologi yang strategis
serta mengantisipasi timbulnya kesenjangan keahlian sebagai akibat kemajuan
teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Pengembangan Regulasi dan Standarisasi
Program kajian regulasi meliputi penyusunan Undang-Undang
dan penyempurnaan berbagai kebijakan terkait bidang teknologi informasi,
komunikasi dan broadcasting. Salah
satunya adalah penyempurnaan Cetak Biru Telekomunikasi dan UU Telekomunikasi
No. 36/1999 yang sudah mulai ketinggalan dengan perkembangan teknologi dan
tuntutan masyarakat. Penyelesaian Rancangan UU tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik dan berbagai UU lain yang dapat mendorong pertumbuhan aplikasi IT sangatlah diharapkan
realisasinya pada tahun 2005-2025. Termasuk dalam kerangka regulasi ini adalah
mempercepat terlaksananya proses kompetisi yang sebenar-benarnya dalam
penyediaan jasa telekomunikasi sehingga dapat memberikan perbaikan kondisi
layanan, kemudahan bagi pengguna jasa, serta harga yang ekonomis.
TIK dalam Pembelajaran
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah
memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio
pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi
ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud
dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu
proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi
pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbal-balik yang seketika. Siaran
bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar.
Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan
menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi
kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya
mampu memberikan informasi searah (terlebih-lebih bila materi tayangannya
adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet
memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed).
Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara
sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus
berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasar teknologi Internet,
memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan
komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih
sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK
saat ini.
Buku Elektronik
Buku elektronik atau ebook
adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan
informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Ke dalam ebook dapat diintegrasikan tayangan
suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie
sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku
konvensional.
Jenis ebook paling
sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk
elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku
dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact
disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB), ataupun flashdisk (saat ini kapasitas yang
tersedia sampai 4 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang
lebih cermat ada pada misalnya Microsoft
Encarta dan Encyclopedia Britannica
yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia
memungkinkan ebook menyediakan tidak
saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis
musik, misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut
sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada
semua tingkatan, formal maupun nonformal yang menggunakan jaringan komputer (intranet
maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi
(Tinio, tt: 4). Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan
bantuan jaringan internet, sering disebut sebagai online learning. Definisi
yang lebih luas dikemukakan pada working
paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik
(SEAMOLEC, 2003:1). Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi
informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi
pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning.
Meskipun per definisi radio dan televisi
pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning,
pada umumnya disepakati bahwa e-learning
mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling
sederhana adalah web-site yang
dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan
pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh nara sumber atau
fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan, dapat pula disediakan mailing-list khusus untuk situs
pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi.
Fasilitas e-learning
yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat
lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning
management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet
sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet (Hari
Wibawanto, 2006). Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau
peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran
termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara
pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan
kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara
pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau
pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh email, kanal chatting, atau melalui video
conference.
Sidoarjo kota kelahiranku
Makanan, Ciri Khas dan Budaya Kabupaten Sidoarjo
Assalammu’alaikum Wr.Wb :)
Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai daerah tempat saya di lahirkan, yaitu kota sidoarjo yang terletak di Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Sidoarjo, merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Sidoarjo dikenal sebagai penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk kawasan Gerbangkertosusila.
Wilayah Kabupaten Sidoarjo berada di dataran rendah. Sidoarjo dikenal dengan sebutan Kota Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali Brantas, yakni Kali Mas dan Kali Porong. Kota Sidoarjo berada di selatan Surabaya, dan secara geografis kedua kota ini seolah-olah menyatu.
Kabupaten Sidoarjo terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlahdesa dan kelurahan. Saat ini kabupaten sidoarjo dipimpin oleh seorang bupati yaitu H. Saiful Ilah, S.H.,M.Hum (2010 – sekarang)
Sebagian besar masyarakat Sidoarjo bekerja di bidang perikanan, industri dan jasa. Dekatnya wilayah Sidoarjo dengan Selat Madura, membuat daerah ini kaya akan produk lautnya, seperti ikan, udang dan kepiting. Oleh karena itulah, logo kabupaten ini adalah Udang dan Bandeng, yang juga merupakan komoditi utama dari kota ini. Hasil dari komoditi utama tadi, Sidoajo memiliki berbagai produk unggulan yang selalu di cari oleh pengunjung, seperti Petis, lontong kupang, krupuk udang dan Bandeng Asap.
Di samping itu Sektor industri yang ada di Sidoarjo lebih banyaknya akan berkembang cukup pesat karena lokasi Sidoarjo yang berdekatan dengan beberapa daerah basah, seperti pusat bisnis kawasan Indonesia Timur (Surabaya), Pelabuhan Laut Tanjung Perak maupun Bandar Udara Juanda. Ditambah lagi, sektor industri kecil juga berkembang cukup baik, diantaranya sentra industri kerajinan tas dan koper di Tanggulangin, sentra industri sandal dan sepatu di Wedoro - Waru dan Tebel - Gedangan, sentra industri kerupuk di Telasih - Tulangan.
Selain itu kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang masih memiliki potensi wisata, khususnya di bidang seni dan budaya Antara lain :
Petik Laut, merupakan upacara tradisional bagi nelayan di desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati. Upacara Petik laut diadakan merupakan ungkapan rasa syukur dan berterimakasih atas hasil tangkapan nelayan selama ini. Petik Laut diselengarakan setiap tahun. Masyarakat desa Banjar Kemuning dengan membawa bekal dari rumah kemudian berperahu bersama-sama menuju kelaut.
Pantai Ketingan, satu-satunya objek wisata alam di kabupaten di Kabupaten Sidoarjo.. Pantai Ketingan berada di Desa Sawoan Kecamatan Buduran. Wisatawan berperahu selama kurang dari satu (1) jam sambil menikmati pemandangan alam, menyusuri sungai Karang Gayam menuju laut. kemudian makan siang dengan menu sea food.
Tarian jaran kepang, kelompok seni tradisi jaranan hampir punah di Kabupaten Sidoarjo, tak sampai hitungan jari sebelah tangan. Sebelum 1980-an, cukup banyak grup jaranan yang menggelar atraksi hiburan di kampung-kampung. Kelompok-kelompok seni Jaranan atau Jaran Kepang yang selama ini ada di Sidoarjo bisa dikatakan bukan asli atau berdomisili di Sidoarjo. Mereka berasal dari luar kota, seperti Tulungagung, yang sengaja ngamen di Sidoarjo dalam waktu beberapa lama. Diperkirakan ada sekitar 10 grup. Namun ada satu grup Jaran Kepang versi Sidoarjo, yang agak berbeda dengan Jaran Kepang pada umumnya. Yakni, ketika dalam masa trance, pemainnya memanjat pohon kelapa dengan kepala menghadap ke bawah. Grup ini hanya ada di desa Segorobancang, kec. Tarik.
Jika anda dan keluarga anda atau teman anda ingin mencoba masakan khas Sidoarjo. Tidak lah sulit . anda dapat dengan mudah menemukannya di pertokokan jalan Mojopahit Sidoarjo yang tidak pernah sepi pengunjung baik dari wisatawan manca negara maupun wisatawan nusantara. Makanan khas Sidoarjo seperti aneka kerupuk, bandeng asap, bandeng presto, kepiting, petis udang Dan lain lain.
Begitulah sekilas mengenai kabupaten sidoarjo. Kabupaten sidoarjo patut disebut sebagai salah satu kabupaten yang memiliki potensi wisata baik wisata seni budaya, wisata belanja, wisata sejarah, wisata alam hingga wisata kuliner yang cukup baik dan besar. Selain itu kabupaten sidoarjo mampu memiliki sector atau sentra industry yang juga dapat dibilang cukup besar, terbukti hanya di kabupaten sidoarjo terdapat pasar induk terbesar di kawasan Asia Tenggara yaitu pasar induk “Puspa Agro”. Satu hal lagi yang patut dibanggakan dari kabupaten sidoarjo adalah pada tahun ini kabupaten sidoarjo mampu meraih piala Adipura,
nah,sekian postingan kali ini.. terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membacanya..
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Semua tentang Universitas Muhammadiyah Malang
Sejarah UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa
tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya
Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No.
71 tang-gal 19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas
Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas
Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama.
Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat
Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas
Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah
dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di
tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R.
Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini
kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni
1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026
tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No.
88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada tahun 1968, Universitas
Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial
yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah
Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama
mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen
Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah
ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri
(IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun
ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu
Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas
ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta)
dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.
Fakultas yang kemudian ditambahkan
adalah Fakultas
Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian
menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993,
ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang
suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang
membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
.
Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah
memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program
studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan
yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya
UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang
peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana
dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga
pengelolanya (administrasi dan akademik). Tahun 2009, UMM menggabungkan
Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar
sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga
buah kampus: Kampus I di Jalan
Bandung No. 1, Kampus II di Jalan
Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus
Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan
kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang
berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan
kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di
dalam maupun di luar negeri.
Berkat perjuangan yang tidak
mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma
ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator
Kopertis Wilayah VII yang pada pidato resminya pada
wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992,
mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek
untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.
Dengan kondisi yang terus
ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah
hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama
"mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia
seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan
sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
VISI & MISI
Visi :
Menjadikan universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni(IPTEKS) berdasarkan nilai-nilai Islam.
Misi :
1.Menyelenggarakan pendidikan bermutu
2.Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
3.Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah
4.Menyelenggarakan Civitas Akademika dalam kehidupan yang Islami sehingga mampu beruswah khasanah
5.Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkn dalam pengembangan IPTEKS
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
Langganan:
Postingan (Atom)